Indocement berhasil meraih peringkat pertama dalam ajang ASEAN Mineral Awards (AMA) 2025 yang diselenggarakan di Vientiane, Laos, untuk kategori Praktik Terbaik dalam Distribusi Mineral Non-Logam. Ajang bergengsi ini merupakan bentuk apresiasi dari ASEAN terhadap perusahaan yang berkontribusi dalam rantai pasok mineral secara berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Penghargaan ini diraih berkat efisiensi distribusi mineral yang dilakukan Indocement, baik di hulu maupun di hilir. Di hulu, efisiensi dicapai melalui penggunaan belt conveyor yang hemat energi, mudah dalam perawatan, dan menghasilkan emisi lebih rendah dibandingkan penggunaan truk. Sementara di hilir, efisiensi diperoleh melalui kerja sama strategis dengan Bosowa Group serta akuisisi pabrik di Grobogan, yang memperkuat dan meningkatkan efisiensi distribusi ke wilayah tengah dan timur Indonesia. Dalam ajang ini, Indocement juga menegaskan kontribusinya di tingkat regional ASEAN dengan secara konsisten mengekspor klinker dan semen khusus—seperti semen putih dan semen sumur minyak—ke berbagai negara di kawasan tersebut.
AMA 2025 diikuti oleh berbagai perusahaan pertambangan dari negara anggota ASEAN. Proses nominasi dari Indonesia merupakan hasil koordinasi antara Kementerian ESDM dan asosiasi pertambangan, dengan prioritas pada badan usaha yang telah memenangkan penghargaan serupa di tingkat nasional.
Seleksi nominasi untuk AMA ke-4 ini telah berlangsung sejak awal tahun 2025. Pada 2nd Board of Judges (BOJ) Meeting of the 4th AMA 2025 yang digelar pada 6 Agustus 2025, para anggota BOJ menetapkan tiga besar nominasi perusahaan di setiap kategori untuk maju ke tahap seleksi akhir. Pada tahap ini, masing-masing nominator mempresentasikan langsung di hadapan BOJ.
Terdapat 10 anggota dewan juri dari 10 negara ASEAN yang menilai penghargaan ini. BOJ Member dari Indonesia tidak memberikan penilaian terhadap nominator asal Indonesia, sesuai dengan aturan penjurian silang yang berlaku.
Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan dua perusahaan meraih peringkat pertama, termasuk Indocement yang dinilai unggul dalam efisiensi rantai pasok, kepatuhan terhadap regulasi, serta penerapan prinsip keberlanjutan dalam distribusi mineral non-logam.
Pencapaian ini menegaskan komitmen Indocement untuk terus memperkuat praktik operasional dan logistik berstandar internasional, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing, kerja sama, dan promosi investasi di sektor mineral dan batubara di kawasan ASEAN.
Penghargaan ini juga menjadi bukti bahwa Indocement tidak hanya fokus pada produksi semen, tetapi juga berperan aktif dalam pengelolaan sumber daya dan distribusi mineral secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi Indocement untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan industri bahan bangunan yang berkelanjutan.






