Menteri Lingkungan Hidup Tinjau TPPAS Nambo dan I-Shelter Indocement

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faison Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor pada 20 Agustus 2025.

Fasilitas ini memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah regional, mencakup Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan. Sampah yang terkumpul diolah menjadi refuse derived fuel (RDF) — energi alternatif ramah lingkungan yang dapat menggantikan batu bara di sektor industri.

Usai meninjau TPPAS Nambo, Menteri Lingkungan Hidup bersama jajaran melanjutkan agenda dengan mengunjungi I-Shelter Indocement. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Lilik Unggul Raharjo, bersama Jajaran Direksi Indocement: Christian Kartawijaya, Hasan Imer, Troy D. Soputro, Antonius Marcos, dan Holger Morch, serta didampingi oleh General Manager Kompleks Pabrik Citeureup Setia Wijaya dan General Manager Procurement & AFAM Soegito C.K.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua ASI menyampaikan penjelasan langsung mengenai kesiapan fasilitas pabrik semen dalam memanfaatkan RDF sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen.

Pada kesempatan ini, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya juga menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi offtaker RDF dari Nambo. 

Kunjungan ini menjadi pengingat penting bahwa kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan industri adalah kunci menghadirkan solusi nyata bagi Indonesia. Dengan RDF, kita bukan hanya mengatasi persoalan sampah, tetapi juga melangkah lebih jauh dalam mengurangi emisi CO2 demi bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan. 

Kami menggunakan cookies (serta teknik lain yang serupa) untuk membuat pengalaman anda di situs web kami lebih menyenangkan dan efisien. Cookies juga membantu kami memahami bagaimana situs web kami digunakan. Baca kebijakan cookies milik kami. Dengan menekan “Setuju” berarti anda sepakat dengan bagaimana kami menggunakan cookies.